Store Image, Visual Merchandising dan Hedonic Shopping Motivation
Hedonic shopping motivation adalah motivasi belanja yang didasarkan pada kepuasan emosional dan kesenangan yang diperoleh dari proses belanja itu sendiri. Orang yang memiliki motivasi belanja hedonik cenderung membeli barang atau jasa karena mereka merasa senang atau terhibur dengan proses pembelian tersebut, bukan karena mereka memiliki kebutuhan yang sebenarnya untuk barang tersebut. Motivasi belanja hedonik dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keinginan untuk merasakan kepuasan yang instan, memenuhi keinginan materialistik, atau mencari kesenangan dan hiburan dari belanja.
Sebuah Skripsi S1 dari Kholifah dengan judul : Analisis Pengaruh Store Image, Visual Merchandising dan Hedonic Shopping Motivation Terhadap Shopping Lifestyle dan Impulse Buying pada Konsumen Moro Grosir Dan Retail (Studi Pada Konsumen Moro Grosir Dan Retail) ada kesimpulan yang menarik.
Dikutip dari abstrak penelitian ini ada hasil penelitian pada analisis jalur menunjukkan bahwa hedonic shopping motivation berpengaruh terhadap shopping lifestyle dengan kontribusi 13,7%, hedonic shopping motivation berpengaruh terhadap impulse buying dengan kontribusi sebesar 51,3%, sedangkan variabel shopping lifestyle berpengaruh terhadap impulse buyingdengan kontribusi 51,3% pada konsumen Moro grosir dan retail.
Baca Juga : Jenis Usaha berpeluang Grosir yang Laku dan Laris
Store Image
Store image adalah citra atau reputasi sebuah toko yang dipersepsikan oleh pelanggan. Store image dapat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membeli produk yang dijual di toko tersebut. Store image dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti desain toko, kualitas produk yang dijual, layanan pelanggan, dan lokasi toko. Store image yang baik dapat membantu menarik pelanggan ke toko dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap toko tersebut, sedangkan store image yang buruk dapat mengurangi minat pelanggan untuk membeli di toko tersebut.
Visual merchandising
Visual merchandising adalah teknik pemasaran yang menggunakan desain dan tata letak produk yang menarik untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan di toko. Visual merchandising dapat digunakan dalam berbagai jenis toko, termasuk toko pakaian, peralatan elektronik, dan toko kelontong. Teknik visual merchandising yang digunakan dapat meliputi penempatan produk secara estetis, menggunakan tanda pengenal warna, menampilkan produk dengan cara yang menarik, dan menggunakan window display atau display di depan toko untuk menarik perhatian pelanggan. Tujuan dari visual merchandising adalah untuk meningkatkan penjualan produk dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi pelanggan.
Shopping lifestyle adalah gaya hidup yang terkait dengan belanja dan membeli produk atau jasa. Orang yang memiliki gaya hidup belanja tertentu mungkin cenderung membeli produk-produk tertentu atau membeli dari toko-toko dengan image yang sesuai dengan gaya hidupnya. Gaya hidup belanja dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelas sosial, usia, jenis kelamin, dan penghasilan. Sebagai contoh, orang yang memiliki gaya hidup belanja yang mewah mungkin lebih cenderung membeli produk-produk mewah dan bermerek, sementara orang yang memiliki gaya hidup belanja yang lebih sederhana mungkin lebih cenderung membeli produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau.
Impulse buying adalah keputusan pembelian yang dilakukan secara spontan atau tanpa rencana terlebih dahulu. Orang yang melakukan impulse buying cenderung terpengaruh oleh emosi atau hasrat segera untuk memiliki sesuatu, dan mereka mungkin tidak mempertimbangkan secara rasional apakah produk tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak. Impulse buying dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk diskon atau penawaran spesial, tekanan lingkungan atau peer pressure, atau respon terhadap iklan yang menarik. Impulse buying dapat menyebabkan pembelian yang tidak diinginkan atau tidak terpakai, dan dapat menyebabkan masalah keuangan bagi individu yang terlalu sering melakukannya.
No comments:
Post a Comment